BNIadalah bank komersial tertua di Indonesia. Berdiri pada tanggal 5 Juli 1946. Hingga kini, tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Keuangan Nasional, sementara hari pendiriannya yang jatuh pada tanggal 5 Juli ditetapkan sebagai Hari Bank Nasional. Kini BNI sudah mempunyai 914 kantor cabang yang tersebar diseluruh Indonesia dan 5 cabang di
Seiringperkembangan zaman, penggunaannya pun cukup beragam. Yuk, kita simak sejarah beret hat secara singkat berikut. 1. Sebelum populer sebagai tren fashion, munculnya baret diduga sudah sejak Zaman Perunggu di seluruh Eropa Utara. Para arkeolog dan ahli sejarah menemukan jika penutup kepala yang mirip baret, sudah dipakai sejak Zaman
PerkembanganTrend Fashion di Indonesia sangat dipengaruhi oleh budaya Eropa dan Asia terutama Busana Korea belakangan ini. Fashion di Indonesia telah berkembang dengan baik dalam sejarah. Sejak munculnya Non Kawilarang dan Peter Sie , pada tahun 1960, dunia mode Indonesia telah menunjukkan potensi dan bakat yang luar biasa.
Padatahun 1950, gejolak pengaruh budaya Eropa menyebar ke Indonesia. Termasuk mode. Berbagai faktor yang mempengaruhi perkembangan fashion, seperti aspek ekonomi, sosial dan budaya.Pengaruh budaya menjadi faktor utama yang mempengaruhi perubahan pakaian remaja Indonesia, termasuk para remaja di Surabaya,terutama pada
Pada1936, becak mulai beroperasi di Jakarta. Selanjutnya perkembangan becak kian pesat hingga mencapai 3.900 unit dalam kurun waktu 7 tahun. BACA JUGA:10 Destinasi Wisata di Bedugul, Pesonanya Memanjakan Mata! Selanjutnya pada 1951, jumlah becak di Jakarta semakin banyak diproduksi, yakni mencapai 25.000 unit.
PerkembanganTrend Fashion di Indonesia sangat dipengaruhi oleh budaya Eropa dan Asia terutama Busana Korea belakangan ini. Fashion di Indonesia telah berkembang dengan baik dalam sejarah. Mulai dari Tahun '50-an ditandai dengan gaya berbusana klasik yang elegan, yang populer dengan sebutan gaya "New Look" yang diadaptasi dari tren fashion dunia.
HebohKasus Uniqlo di Denmark, Ini Sejarah dan Perkembangan Bisnis Fast Fashion. Terkuak kasus pekerja Uniqlo yang tak dibayar (Foto: Instagram) INDUSTRI fast fashion dunia tengah dilanda berita kurang mengenakkan setelah dua pekerja asal Indonesia melakukan aksi demonstrasi di depan salah satu gerai baru Uniqlo di Copenhagen, Denmark.
cnzsU7. Perkembangan dunia modeling tidak bisa dipisahkan dengan dunia fashion. Bila menilik sejarah dunia model dan fashion zaman dulu tidaklah seramai sekarang. Berikut ini, Sejarah Dunia Model Fashion di Indonesia. Tahun 50-an, perancang mode yang eksis sangat sedikit. Akibatnya peragaan busana jarang dilakukan. Jarangnya acara mode menyebabkan kebutuhan akan model juga tidak banyak. Tahun 60-an, peragaan busana mulai ada perkembangan. Walaupun masih untuk kalangan terbatas dan konsepnya sederhana. Pemilihan modelnya pun kriterianya hanya sekadar cantik, tubuh proporsional, dan punya keberanian berlenggak lenggok di atas panggung. Tahun 70-an, dunia fashion atau mode Indonesia mulai mengalami kemajuan yang cukup signifikan ketika akhir tahun ini. Seiring dengan maraknya lomba pemilihan model, seperti Top Model, Bintang Remaja dan Puteri Remaja Indonesia yang diselenggarakan oleh majalah remaja ibukota. Meski lomba tersebut lebih menitikberatkan pada kecerdasan dan prestasi peserta, dan pemenangnya tidak selalu memenuhi standar model, namun cukup bisa mendorong perkembangan dunia model. Acara peragaan busana juga mulai digarap lebih serius, dengan melibatkan koreografer yang mengatur jalannya model di catwalk, tata pencahayaan dan musik juga lebih diperhatikan. Ditunjang dengan bermunculannya media-media yang banyak mengekspos dunia mode dan kecantikan, otomatis kebutuhan akan model juga meningkat. Tahun 80-an, industri mode berkembang pesat seiring kerap diselenggarakannya lomba rancang busana yang dimotori oleh media dan lembaga lain. Perlombaan tersebut menelurkan banyak perancang muda berbakat yang menyemarakkan dunia mode Indonesia. Diikuti dengan bermunculannya sekolah mode, butik, dan departemen store yang semakin memajukan dunia fesyen dan model di Indonesia. Tahun 90-an, jumlah perancang dan pengusaha mode makin banyak. Banyak dari mereka yang akhirnya memutuskan untuk membentuk wadah asosiasi atau perkumpulan agar usahanya lebih berkembang. Pada tanggal 22 Juli 1993 terbentuklah Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia APPMI, yang diprakarsai oleh desainer Poppy Dharsono, didukung oleh beberapa tokoh mode senior, seperti Peter Sie, Iwan T irta, Pia Alisjahbana, dan Harry Darsono. Asosiasi yang menaungi sekitar 147 desainer dan pengusaha dari berbagai daerah ini secara rutin menyelenggarakan fashion show untuk menampilkan karya-karya anggotanya. Awalnya adalah dengan Fashion Tendance, sebuah acara peragaan busana dan pameran guna memberikan arahan tren mode tahun depan kepada masyarakat pecinta mode. Acara ini diselenggarakan setiap akhir tahun sejak 1993 hingga sekarang, dilaksanakan oleh Badan Pengurus Daerah di 8 cabang APPMI, yakni Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Sumatera Barat, Kalimantan Barat, dan DKI Jakarta. Ajang rutin tahunan lainnya yang diadakan APPMI, antara lain Fashion Exploration, Fashion Week, dan Jakarta Fashion and Food Festival. Di luar APPMI, terdapat perkumpulan perancang mode yang antara lain bernaung di Ikatan Perancang Mode Indonesia IPMI dan Ikatan Perancang Busana Muslim IPBM yang juga rutinmenyelenggarakan peragaan busana. Maraknya pagelaran mode ini tentunya membutuhkan banyak model. Dunia fashion dan model memang seiring sejalan kemajuannya. Jadi, jangan ragu untuk merintis karier sebagai model di Indonesia, mengingat perkembangan fashion yang pesat maka prospek dunia modeling pun semakin menjanjikan.
Photo Amelia Pada abad ke-15, kata kebaya dapat diartikan sebagai jenis pakaian atasan/blouse pertama yang dipakai wanita Indonesia pada kurun waktu abad ke-15 atau ke-16 Masehi. Menurut Denys Lombard dalam bukunya Nusa Jawa Silang Budaya 1996 Kebaya berasal dari bahasa Arab kaba’ yang berarti pakaian’ dan diperkenalkan lewat bahasa Portugis ketika mereka mendarat di Asia Tenggara. Lalu di abad k3-19, kebaya dikenakan oleh semua kelas sosial setiap hari, baik perempuan Jawa maupun wanita peranakan Belanda. Bahkan kebaya sempat menjadi busana wajib bagi perempuan Belanda yang hijrah ke Indonesia Tahun 50-an ditandai dengan gaya berbusana klasik yang elegan, yang populer dengan sebutan gaya “new look” yang diadaptasi dari tren fashion dunia. Dahulu, model busana ini sering dianggap sebagai model rancangan Christian Dior, yang pada tahun 1947 memperkenalkan corolle line, namun kemudian lebih dikenal sebagai The New Look. Gaya New Look menitikberatkan pada bentuk tubuh wanita yang dibesar-besarkan pada bagian pinggang ke bawah. Dengan bantuan pakaian dalam yang bertulang boned dan bahan yang dikakukan secara otomatis model rok New Look seakan mengembang besar. Mode di tahun 60-an terasa lebih berwarna dan bervariasi. Selain gaya berbusana elegan dan chic ala Jackie O yang juga menyebar ke Indonesia, gaya ini juga dimeriahkan dengan gaya serba mini. Menjelang akhir 60-an, gaya serba mini ini berkolaborasi dengan motif-motif berani, yang kemudian di Indonesia dikenal dengan istilah A Go-go Look. Tahun 70-an mode di Indonesia terlihat makin berwarna. Kehadiran perancang baru membuat nuansa warna yang sudah ada terlihat semakin kuat dan menarik. Tahun ’70-an ini identik dengan gaya hippies serta gaya disco. Karena itulah gaya berbusana yang populer di era ini didominasi oleh celana bell bottom, kemeja pas badan dengan kerah super lebar, dan sebagainiya. Siluet untuk busana wanita sendiri masih banyak mengolah gaya mini serta potongan longgar. Tahun 80-an adalah era powerful women’. Sesuai dengan era tersebut, di masa ini bermunculan busana dengan siluet serta besar, seperti padding yang menonjol di bagian bahu, siluet busana yang besar dan cenderung longgar. Permaian detail dan aksen berukuran besar seperti kancing-kancing misalnya, serta paduan warna kontras. Perancang Indonesia di masa itu sangat terpengaruh dengan gaya ini, sehingga gaya berbusana yang ada pun cenderung berukuran besar. Di tahun 90-an hingga sekarang adalah masa di mana gaya individual terlihat semakin berani bersuara. Tak heran jika di era ini, para perancang busana berbakat yang jumlahnya semakin banyak hadir dengan keunikan sendiri yang mencerminkan karakter mereka masing-masing. Ada yang menampilkan gaya busana serba tumpuk beraura vintage, ada yang bergaya maskulin, bergaya cantik, terkesan mewah dan elegan hingga yang bergaya unik. Tahun 1990-an ditandai dengan isu globalisasi dan internet. Artinya, kemudahan masyarakat mengakses informasi mode dari luar negeri menyebabkan kegandrungan akan budaya barat yang glamour. Glamoritas ini terasa pada karya disainer-disainer yang naik daun di tahun 1990-an. Demam K-pop yang melanda Indonesia turut mempengaruhi perkembangan fashion di tanah air. Lihat saja gaya remaja Indonesia sekarang yang mengikuti tren fashion korea. Hal ini dikarenakan semakin banyaknya boy band dan girl band korea yang begitu popular , bahkan sekarang begitu banyak bermunculan boy band dan girl band Indonesia yang meniru gaya maupun fashion mereka. Penulis Amelia, Siswi SMA N 1 Pamotan
Kebaya menjadi salah satu identitas busana tradisional yang akan selalu terasa spesial saat dikenakan oleh wanita. Walau tren fashion terus berkembang, makna dan sejarah kebaya yang lekat dengan pakaian adat wanita Jawa masih tetap dipertahankan. Bahkan perkembangan model kebaya dari waktu ke waktu juga sangat variatif. Tidak lagi terlihat kaku dan monoton, baju kebaya yang terkesan modern hadir mempercantik tampilan wanita Indonesia di keseharian maupun acara-acara formal. Sejarah kebaya dan penyebarannya dari Tiongkok Saat berbicara tentang sejarah kebaya, tentu teringat dengan tokoh emansipasi wanita Raden Ajeng Kartini yang selalu mengenakan kebaya di aktivitas kesehariannya. Tapi, eksistensi kebaya dipercaya berasal dari Tiongkok pada tahun 1300-1600 sebelum Masehi. Bentuk pakaian kebaya berupa baju tunik yang umumnya digunakan oleh wanita Tionghoa di pemerintahan Dinasti Ming. Lalu persebaran kebaya pun tertuju ke daerah Jawa, Bali, Sumatera, hingga Sulawesi setelah mengalami akulturasi budaya selama ratusan tahun. Pada tahun 1500-1600 Masehi, wanita imigran Tionghoa mulai masuk ke Indonesia dan model baju kebaya berkembang menjadi kebaya encim. Kebaya encim Foto Pinterest/zimbio Penelusuran sejarah kebaya lainnya, baju adat yang dikenal sebagai abaya ini berasal dari Kerajaan Majapahit. Dahulu, busana tradisional ini dikenakan oleh permaisuri dan selir raja seiring dengan penyebaran Islam pada abad ke-13. Bahkan, sebelum abad ke-9, wanita Jawa sudah mengenal beberapa model busana. Model kemben, stagen serta padanan kain yang menutupi area dada. Kemudian saat agama Islam masuk, kebaya pun mengalami penyesuaian dengan adanya aksen outer atau luaran. Model baju luaran kebaya yaitu kain tipis yang digunakan untuk menutup bagian belakang tubuh, bahu dan kedua lengan. Catatan sejarah kebaya lainnya, kebaya adalah busana wanita Indonesia khususnya priyayi dan kaum bangsawan saat bangsa Portugis pertama kali mendarat di Indonesia di abad ke-15 dan 16. Kemudian, pemakaian kebaya yang terbuat dari kain tipis dan aksen peniti pada bagian depan digunakan oleh wanita pribumi termasuk istri petani. Baca juga 9 Desainer Kebaya Terkenal di Indonesia yang Wajib Kamu Ketahui Updated 2021 Sejarah kebaya di masa Pemerintahan Hindia Belanda hingga masa modernisasi Model kebaya di masa Pemerintahan Hindia Belanda Foto/Pinterest Pada tahun 1800, penggunaan kebaya diterapkan menurut kelas sosial. Untuk keluarga keraton dan bangsawan wajib mengenakan kebaya yang terbuat dari bahan sutera, beludru, atau brokat. Untuk wanita Belanda atau keturunan bangsa asing memakai kebaya yang terbuat dari bahan katun dengan model lengan pendek. Lalu, keturunan wanita Eropa lainnya yang menetap di Indonesia mengenakan baju kebaya bahan katun halus dengan detail brokat di sekeliling pinggirannya. Baca juga 9 Tutorial Hijab untuk Kebaya Pesta yang Simpel Updated 2021 Memasuki tahun 1900, perkembangan baju kebaya tidak hanya dikenakan oleh penduduk asli Jawa tetapi dipakai sebagai pakaian keseharian wanita keturunan Tionghoa dan Belanda. Berlanjut ke tahun kemerdekaan Indonesia sejak tahun 1945, eksistensi kebaya semakin meluas sehingga banyak dikenakan oleh wanita pedesaan sampai perkotaan. Pada tahun 1970-2000an, pengaruh budaya Eropa dan Amerika Serikat membuat perkembangan fashion di Indonesia semakin modern. Model kebaya yang dahulunya terpaku pada pakem kemben dan bahan brokat yang monoton kini semakin modis. Perancang busana kebaya kenamaan Indonesia seperti Anne Avantie, Vera Anggraini, Didiet Maulana, Raden Sirait dan masih banyak desainer lainnya menciptakan variasi kebaya dengan pola cutting yang modern, mewah bahkan eksentrik. Model kebaya rancangan Anne Avantie Foto Instagram/anneavantieheart Kebaya yang terbuat dari kombinasi material sutera organdi, lace, atau bahan serat alam lain yang tampak berkelas mempercantik model kebaya di zaman modernisasi. Ditambah lagi dengan aksen kristal, embellishment, embroidery, logam atau bebatuan yang anggun. Baca juga Inspiratif! Cek 35 Inspirasi Kebaya Modern untuk Wanita Berhijab Updated 2021 Memasuki tahun 2010-an, baju kebaya tetap menjadi busana kebanggaan wanita Indonesia. Dengan berbagai perkembangan mulai dari variasi model, bahan, tekstur, warna, jenis kebaya modern merupakan proses akulturasi kebudayaan Jawa dengan budaya lain yang wajib dilestarikan. Tidak perlu menunggu Hari Kartini untuk memakai kebaya. Yuk, tampil memesona dengan kebaya sesuai seleramu.
sejarah perkembangan fashion di indonesia